Monday, November 23, 2009

Bahasa Arab 9 : Asma'ul Khomsah dan I'rob Isim

Asmaa’ul khomsah dan I’rob isim

Diantara isim-isim yang ada, terdapat isim yang dinamakan dengan asma’ul khomsah, yakni isim-isim yang lima yang berbeda dengan isim-isim lainnya, isim-isim tersebut adalah

Photobucket

ابو (abuu)=(bapak)

اخو (akhuu)=(saudara)

فو (fuu)= (mulut)

حمو (hamu)=(ipar)

ذو (dzuu)=(memiliki)



...........

Mungkin pada awalnya terjadi kebingungan yang sangat besar di dalam mempelajari bahasa arab ini, dan hal ini sudah biasa dialami para pemula, dimana kita disodorkan berbagai jenis-jenis isim dengan nama-nama yang belum pernah kita dengar, yang terkadang bukannya menambah pengetahuan kita akan bahasa arab akan tetapi menambah kebingungan dan anggapan sulitnya belajar bahasa arab.

Lantas apa maksud pengenalan dari isim-isim tersebut??, kenapa dibedakan antara isim yang satu dengan isim yang lainnya?? Jawabannya adalah pada I’rob isim itu sendiri.

I’rob adalah berubahnya keadaan akhir suatu kata, baik perubahan harokat atau huruf, karena kemasukan penyebab.

Dalam pembahasan ini, kita akan mengetahui apa maksud perbedaan bentuk isim yang telah kita pelajari, dimana isim mutsanna, isim maqsur, isim mufrod mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan bahkan yang terakhir asma’ul khomsah yang mempunyai tiga cara baca, dan hanya memiliki 5 kata, apa yang membedakannya??, dan kapan pemakaian setiap bentuknya??

Perhatikan tabel berikut

Photobucket

Di dalam bahasa arab, keadaan suatu kata terbagi menjadi 4, dan ini hanya merupakan istilah yang tidak perlu diterjemahkan.

- Marfu
- Mansub
- Majrur
- Majzum

Untuk isim, keadaan kata hanya terbagi 3, yakni marfu, mansub dan majrur, adapun fi’il mempunyai keadaan berupa marfu, mansub dan mazjum saja.

Di pembahasan ini, kita tidak membicarakan kapan isim mempunyai keadaan marfu, mansub atau majrur, namun difokuskan pada “bagaimana bentuk kata atau isim ketika marfu, mansub atau majrur?”.

........

Dari tabel di atas, kita bisa melihat perubahan bentuk isim-isim yang telah dipelajari, baik marfu, mansub atau majrur nya. Dan disinilah letak perbedaan dari kesembilan isim di atas. Setiap jenis isim mempunyai bentuknya masing-masing yang harus disesuaikan dengan keadaannya. Sehingga dapat diketahui nama isim dengan melihat keadaan marfu, mansub atau majrur nya. Pengenalan akan hal ini sangat penting, salah kita dalam menentukan atau membuat keadaan suatu kata atau isim, maka akan salah pula di dalam pengartian dan makna yang diinginkan.

Oleh karenanya, menghafal dan memahami tabel tersebut merupakan suatu kewajiban bagi orang yang ingin menguasai bahasa arab. Tidak hafal tabel di atas, jangan harap bisa menguasai bahasa arab.

Misalnya di dalam sebuah surat al-imron ayat 97 disebutkan

فِيهِ ءَايَاتُُ بَيِّنَاتُُ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ ءَامِنًا وَللهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ


Kata ءَايَاتُُ mempunyai keadaan marfu dengan tanda dhommah, karena ia merupakan isim jamak muannats salim. Hal ini diketahui dengan melihat tabel bahwa kata tersebut berakhiran alif dan ta yang menunjukkan ciri jamak muannats.

Begitu juga kata إِبْرَاهِيمَ mempunyai keadaan majrur dengan tanda fathah, karena ia isim laa yanshorif atau goiru munshorif yang diketahui dari bentuk kata yang merupakan nama a’jam atau nama non arab.

Kemudian kata الْعَالَمِينَ mempunyai keadaan majrur dengan tanda ي (ya) yang merupakan ciri majrurnya isim jamak mudzakkar salim. Keadaan ini juga diketahui dari bentuk-bentuk isim yang telah kita pelajari sebelumnya.


Catatan:

Perlu ditekankan disini, yang namanya pelajaran bahasa, membutuhkan pembelajaran yang continue, sehingga pelajaran-pelajaran yang ada, antara satu dengan yang lainnya saling terkait. Ketika dasar dari pembahasan sebelumnya belum dikuasai, maka akan sulit untuk memahami secara keseluruhan, dan hal inilah yang menyebabkan adanya anggapan orang, bahwa belajar bahasa arab itu sulit, padahal bukan sulitnya yang menyebabkan tidak bisa menguasai bahasa arab, akan tetapi tidak konsisten dan kontinunya di dalam mempelajarinya.



Soal Latihan

Tentukan keadaan isim beserta tanda dan jenis isimnya.

1. وَ لَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوْا الطَّاغُوتَ
(dan sungguh kami telah mengutus seorang rosul kepada setiap umat, yang menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan sesembahan selain Allah.

2. رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ
(pokok dari segala perkara adalah islam, tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah jihad)

3. فإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
(sesungguhnya setiap perkara bid’ah dalam agama adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

0 comments: